Belajar dari Nabi Yunus
Nabi Yunus mendapat teguran dari Allah karena meninggalkan kaumnya. Saat pergi dari kaumnya menumpang kapal, tapi kepenuhan muatan. Setelah beberapa kali, nama yang keluar selalu Nabi Yunus. Pahamlah beliau, bahwa ia yang diinginkan Allah untuk keluar dari kapal. Kemudian dimakan oleh ikan paus.
Nabi Yunus hidup selama beberapa lamanya di dalam tiga kegelapan, gelapnya perut ikan, gelapnya lautan, dan gelapnya malam. Namun, ia menyadari kekhilafannya dan segera bertobat. "Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim. Maka Kami kabulkan (doa) nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman." (QS. Al-Anbiya: 87-88)
Ikan Paus tadi mengeluarkan Nabi Yunus di suatu wilayah, yang mana tersedia labu sebagai makanan yang diberikan kepada Nabi Yunus. Ternyata, selama Nabi Yunus berada di dalam perut ikan, atas izin Allah, kaumnya telah beriman kepada Allah Subhanahu wa taala.
Kita bisa memetik hikmah dari sini, untuk bersabar atas apa yang diberikan Allah, apa yang menjadi takdir kita. Tantangan dakwah memang berat tetapi yakinlah akan datang pertolongan Allah, sebagai bentuk ujian agar kita mendapat pahala. Allah selalu menerima tobat hamba-hamba-Nya.
Untuk para pendosa, jangan sampai setan berhasil mengelabui dengan mengatakan dosamu sudah terlalu banyak, sehingga kau pun malu untuk bertobat. Yakinlah rahmat Allah itu luas. Kasih sayang Allah mengalahkan murka-Nya.
Tetapi jangan pula hal ini dijadikan alasan untuk berbuat maksiat. Sebab, kita tak tahu umur kita. Apakah akan diberikan usia setelah bertobat? Oleh karena itu, jangan tunda tobat dan mengulangi maksiat. Berusaha sekuat mungkin agar tidak melakukan kesalahan yang sama.
Sumber: Herawati. (2022). Menjadi Hamba yang Dicintai Allah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Posting Komentar untuk "Belajar dari Nabi Yunus"
Posting Komentar