First Check

Jika saya akan melakukan perjalanan dengan pesawat, saya dan hampir semua calon penumpang tentunya sudah mengetahui bahwa ketika boarding di bandara nanti, yang akan ditanyakan adalah paspor dan tiket pesawat. Maka kedua dokumen itu akan dipersiapkan sebaik mungkin. Jangan sampai ketinggalan, salah tiket, apalagi hilang. Karena bila itu terjadi, selain menghambat perjalanan, merepotkan, tentu juga menjadi tidak menyenangkan.

Namun, walaupun kemudian paspor hilang, tiket juga raib, saya masih bisa lapor polisi dan membeli tiket ulang, meskipun perlu waktu untuk menyelesaikan semuanya.

Tapi bagaimana jika yang ditanyakan itu tidak dapat lagi ditawar karena memang waktunya terbatas, dan saya tidak bisa lagi memperbaiki meskipun hanya sekali? Pastinya saya akan berjuang agar pertanyaan itu dijawab dengan sebaik-baiknya, karena jika tidak menjawab memuaskan maka penderitaan abadi akan segera berlanjut.

Mengapa soal paspor, tiket, dan yang lainnya yang masih dapat diperbaiki dan diusahakan, begitu telaten diperlakukan. Sedangkan hal yang lebih lama pengaruhnya malah dianggap biasa dan cenderung diabaikan?

Hal yang sering kali terabaikan oleh saya itu, adalah salat. Padahal ibadah salat merupakan amal yang pertama kali ditanyakan di hari kiamat kepada seorang hamba.

Rasulullah saw., sebagaimana kita ketahui bersama pernah bersabda:

"Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah salatnya. Apabila salatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila salatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari salat wajibnya, Allah mengatakan, 'Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan salat sunah?' Maka salat sunah tersebut akan menyempurnakan salat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu." (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Al-Hakim)

Penjelasan dari hadis tersebut, menurut Syekh Salim bin 'Ied Al-Hilali dalam karyanya Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin adalah:

  1. Urusan ibadah yang pertama kali dihisab pada seorang hamba di hari kiamat adalah salat.
  2. Barang siapa yang mendirikan salat, maka baguslah amalnya. Barangsiapa yang tidak bagus salatnya, maka rusaklah amalnya.
  3. Begitu besarnya kasih sayang Allah kepada hambanya, dengan menyempurnakan ibadah salat fardu dengan salat sunah (nawafil).
  4. Secara umum amalan wajib akan disempurnakan dengan amalan sunah hingga bertambahlah kebaikannya dan mengalahkan kejelekan, sampai masuk surga dengan rahmat Allah.

Jika salat merupakan amal yang pertama kali akan diperhitungkan, maka tentu saja mempersiapkannya dengan sangat baik merupakan keharusan. Bila tidak ingin nanti semua amal yang lain justru menjadi tidak berharga karena salat yang tidak dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Sumber: Zuhri, Saepudin. (2022). Salat On Time, Karena Mati Any Time. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Posting Komentar untuk "First Check"