Slow but Sure
Salat satu di antara perbuatan baik yang mengundang kecintaan Allah taala, adalah perbuatan yang dilakukan terus-menerus walaupun sedikit.
Rasulullah bersabda,
"Wahai manusia! Wajib bagi kalian untuk beramal sesuai kemampuan kalian, sesungguhnya Allah tidak akan bosan hingga kalianlah yang bosan. Dan sesungguhnya amal-amal yang paling dicintai Allah adalah amal yang kontinu walaupun sedikit." (HR. Muslim)
Dalam mengomentari hadis tersebut, Imam Nawawi dalam syarah-nya menulis bahwa amal yang sedikit tapi konsisten lebih baik daripada amal banyak yang tidak konsisten. Sebab dalam konsistensi amal yang sedikit itu ada keikhlasan, ingatan yang terus kepada Allah, dan perasaan merasa diawasi oleh Allah.
Sedikit tapi tidak pernah berhenti. Mungkin hanya satu ayat setiap hari, tapi kalau setahun? Mungkin dua rakaat tahajid setiap malam, tapi kalau dilakukan selamanya? Kewajiban memang tidak bisa ditawar, tapi untuk yang sunah perhatikan kesanggupan kita. Pengulangan memiliki kekuatan luar biasa. Ulanglah terus-menerus satu ayat Al-Qur'an setiap selesai salat, maka dalam seminggu lebih dari seratus ayat dibaca. Zikirlah La Ilaha Illallah 201 kali setiap selesai salat wajib. Maka dalam sehari kita telah menzikirkannya lebih dari 1.000 kali. Sedikit tapi terus dan tidak berhenti, maka kita akan dihampiri manisnya cinta Allah.
Kalau kita belum mampu salat berjemaah di setiap waktu, janganlah sampai tidak sama sekali. Mulailah dulu satu waktu yang kita anggap sangat mudah untuk dilakukan secara berjemaah di masjid. Tetapkan target, sedikit demi sedikit.
Bukankah sepiring nasi yang kita habiskan berawal dari satu suapan yang kecil? Jangan berhenti berbuat kebaikan hanya karena kita menganggap tidak berarti, karena ini tipuan nafsu.
Bukankah ke masjid juga dimulai dari satu langkah? Teruskan selangkah lagi terus dan terus insya Allah sampai di masjid. Awalnya berat untuk salat lima waktu, mulai dari satu waktu terus dan terus. Insya Allah salat yang lain akan mulai ditepati waktunya. Kebaikan saling menguatkan.
Sangatlah aneh, jika ada orang yang berjuang untuk melakukan kemaksiatan seberapa pun kecilnya. Tapi enggan melakukan kebaikan karena dianggapnya terlalu kecil. Dalam renungan saya, tak ada kebaikan yang disia-siakan Allah sekecil apa pun, sebentar sekalipun. Sebesar apa pun kebaikan yang mampu dilakukan tidak akan setimpal dengan kebaikan yang Allah berikan. Kebaikan saling menguatkan. Sedikit tapi terus-menerus. Slow but sure, pelan tapi pasti.
Sumber: Zuhri, Saepudin. (2022). Salat On Time, Karena Mati Any Time. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Posting Komentar untuk "Slow but Sure"
Posting Komentar