Wasiat Terakhir

"Nak, alhamdulillah izin Allah cita-citamu mulai terwujud. Jika bukan karena Allah, belum tentu kamu diterima menjadi Taruna Akmil. Kita ini hanya orang biasa. Sekarang kamu baru mulai Nak, perjalananmu masih panjang. Tapi pesan Bapak tetap sama, jaga salat, jangan sampai telat. Itu saja pesan Bapak, Nak!"
Pak Tarmin tentu bahagia dan bangga, anak sulungnya kini menjadi Taruna Akmil, impian yang semula dianggap mustahil oleh beberapa tetangganya. Apalagi hoaks tentang penerimaan Taruna yang katanya harus menyiapkan rupiah yang tidak sedikit, kadang terdengar menurunkan semangatnya. Tapi, bukankah Allah Mahakuasa. Tidak ada yang mustahil bagi Sang Mahakuasa.
Profesinya sebagai tukang cukur, tidak mengurangi semangatnya untuk mewujudkan cita-cita anaknya. Hobinya berlari, semakin menguatkannya untuk melatih putra sulungnya memiliki fisik yang memang diharapkan TNI.
Satu lagi rahasia hidupnya selama ini adalah menjaga salat. Hal yang juga disampaikan kembali kepada anaknya saat memulai pendidikan di AKABRI.
Salat juga merupakan wasiat terakhir baginda mulia Rasulullah di akhir hayatnya. Sebagaimana disampaikan oleh sahabat 'Ali, beliau berkata,
"Ucapan terakhir Rasulullah adalah, '(Kerjakanlah) salat, (kerjakanlah) salat. Dan takutlah kalian kepada Allah atas hak-hak hamba sahaya kalian.'" (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah)
Dalam riwayat yang lain, disampaikan lebih tegas lagi, sebagaimana diungkapkan sahabat Anas bin Malik, beliau berkata,
"Wasiat umum Rasulullah menjelang wafat, ketika beliau sakratulmaut yaitu, 'Jagalah salat serta perhatikanlah hamba sahaya kalian.'" (HR. Ibnu Majah)
Demikian pula Ummu Salamah, salah seorang dari istri Rasulullah, beliau mengatakan,
"Sesungguhnya wasiat terakhir Rasulullah menjelang wafat adalah, 'Jagalah salat serta perhatikanlah hamba sahaya kalian.' Beliau terus-menerus mengulang perkataan tersebut dan lisan beliau tidak berhenti." (HR. Ahmad, An-Nasa'i)
Hal tersebut, menunjukkan begitu tingginya kedudukan salat dalam Islam serta besarnya perhatian Rasulullah tentang salat.
Bagi siapa pun yang mengaku berupaya meneladani Rasulullah, tentu akan berupaya melaksanakan wasiatnya. Wasiat untuk menjaga salat.
Sumber: Zuhri, Saepudin. (2022). Salat On Time, Karena Mati Any Time. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Posting Komentar untuk "Wasiat Terakhir"
Posting Komentar